FINANCING STRATEGY FOR SIMBELIN MINI HYDRO PROJECT (CASE STUDY: PT ENERGI MEKAR LESTARI)

Abstract

Abstract
PLTMH is a mini power generation system that can convert water potential with a certain height and discharge into electrical power below 500 kWh, by operating a water turbine and generator. This water discharge management system is an alternative to meet the electricity needs of rural communities. Two micro hydro power plants (PLTMH), namely in Lau Gunung Village, Tigalingga District with a capacity of 10 megawatts (MW) under the banner of PT Impola Mekar Energi and in Pardomuan Village, Siempat Nempu Hilir District with a capacity of 7 MW under the banner of PT Energi Mekar Lestari. The company as a whole is very attractive because the construction of this power plant is for a small scale, usually the largest investment in dam infrastructure, but the dam has already been built by the government, so only a few more can run the project located in Pegagan Julu VI Village, Sumbul District, with an investment of Rp. 164,201,659,771. This author aims to help PT Energi Mekar Lestari, particularly in the Simbelin Project, to find a suitable funding model for the project. Some of the funding models described by the author are using company capital, single investors and debt to the bank. The author uses several financial analyzes such as NPV, WACC, ROE, ROI, US Index, IRR, Profitability Index and Total Fair Market Value. The author uses the current interest rate on loans and deposits of 4.3% and 2.8%. In addition, the author can also determine the value of a company based on the funding model. After obtaining several funding alternatives, the author will determine conclusions regarding the most suitable model used by the company. Having several alternatives can help companies find the right composition of funding to run their projects.
Abstrak
PLTMH merupakan sistem pembangkit listrik mini yang dapat mengubah potensi air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi daya listrik di bawah 500 kWh, dengan mengoperasikan turbin air dan generator. Sistem pengelolaan debit air ini menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat pedesaan. Dua pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yakni di Desa Lau Gunung, Kecamatan Tigalingga berkapasitas 10 megawatt (MW) di bawah bendera PT Impola Mekar Energi dan di Desa Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir berkapasitas 7 MW di bawah spanduk PT Energi Mekar Lestari. Perusahaan secara keseluruhan sangat menarik karena pembangunan pembangkit listrik ini untuk skala kecil, biasanya investasi terbesar pada infrastruktur bendungan, namun bendungan tersebut sudah dibangun oleh pemerintah, sehingga hanya sedikit lagi yang dapat menjalankan proyek tersebut. di Desa Pegagan Julu VI Kecamatan Sumbul dengan nilai investasi sebesar Rp. 164.201.659.771. Penulis ini bertujuan untuk membantu PT Energi Mekar Lestari khususnya di Proyek Simbelin dalam menemukan model pendanaan yang cocok untuk proyek tersebut. Beberapa model pendanaan yang penulis jelaskan adalah menggunakan modal perusahaan, investor tunggal dan hutang pada bank. Penulis menggunakan beberapa analisis keuangan seperti NPV, WACC, ROE, ROI, US Index, IRR, Profitability Index dan Total Fair Market Value. Penulis menggunakan suku bunga pinjaman dan simpanan saat ini sebesar 4,3% dan 2,8%. Selain itu, penulis juga dapat menentukan nilai suatu perusahaan berdasarkan model pendanaannya. Setelah memperoleh beberapa alternatif pendanaan, penulis akan menentukan kesimpulan mengenai model yang paling cocok digunakan oleh perusahaan. Memiliki beberapa alternatif dapat membantu perusahaan menemukan komposisi pendanaan yang tepat untuk menjalankan proyeknya.